6. Belajar lah dari seorang steven Gerard ikhwan…
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kita bermunajat syukur kepada Allah atas segala nikmat yang diberikanNya kepada kita.
Dan shalawat dan salam senantiasa tetap tercurah kepada Nabi Muhammad shallahu Alaihi wa sallam,kepada keluarga beliau,shahabat beliau dan kepada kita semua .Amma ba’du.
Ikhwani yang dimuliakan Allah.
Kita tahu bersama ikhwani, bahwa pada tahun 2005 tepatnya di salah satu stadium di yunani telah dilakukan kegiatan akbar yaitu final liga Champions. Ya, klub asal ibukota London, Inggris yakni Liverpool bersua klub Asal kota pizza ,Italia yakni AC MILAN pada laga final Liga Champion.
Ikhwani yang dimuliakan Allah.
Kita juga tahu pada awal-awal babak pertama Liverpool sulit untuk mengembangkan permainannya, sehingga tiga gol tanpa balas dibabak pertama bersarang dibawah mistar gawang Liverpool. Namun,ikhwani.Setelah dilakukan sedikit perubahan strategi di kubu Liverpool maka selang beberapa saat setelah turun minum , Liverpool pun dapat memecah kebuntuan. Lewat sundulan kepala sang kapten, Steven Gerard. Liverpool mampu mengejar sampai akhirnya gol yang tercipta sampai tiga buah,sama kuat.
Dan akhirnya,drama adu penalty pun tidak bisa dielakkan. Tentunya dengan semangat yang berbeda antara Liverpool dan AC Milan, kedua tim pun akhirnya melakukan Adu penalty. Dan singkat cerita. Akhirnya, Liverpool menang atas AC MILAN.
Ikhwani yang dimuliakan Allah…
Tentulah ada pelajaran besar yang dapat kita ambil dari peristiwa akbar ini.Bahwa dalam kemenangan besar ini tidak terlepas dari peranan sang Mildfielder Steven Gerarad. Ada apa dengan Steven Gerard ??? Ternyata,di sepanjang laga ketika Liverpool tertinggal 3 – 0 Gerard selalu memberikan motivasi kepada rekan-rekan untuk membuat gol balasan. Dan alhasil,liverpooll menyamakan kedudukan 3 – 3. Padahal kalau ingin dilihat dari segi permainan dari stev.Gerard maka biasa – biasa saja.
Ikhwani yang dimuliakan Allah…
Kalau kita teliti lebih dalam ternyata, Steven Gerard memiliki satu kelebihan yaitu dapat memberikan motivasi dan solusi kepada rekan-rekan nya ketika Liverpool tertinggal 3 – 0 dari AC MILAN.
Sebagaimana Steven Gerard , maka seorang da’i (Mujahid kampus), ikhwani pun tentu perlu harus memiliki solusi-solusi terhadap permasalahan dakwah di lingkungannya (dalam hal ini di kampus Unhas). Terlebih lagi,ikhwan tersebut adalah seorang koordinator. Maka,fungsi dan peran seorang koordinator pun sangat sentral. Kenapa? Karena seorang koordinator ibarat induk mesin yang apabila ia mati maka fungsi dari mesin - mesin yang ada disekelilingnya pun akan mati. Olehnya,koordiator pun dituntut agar tetap “panas”(bukan marah-marah) agar bisa menularkan panas tersebut kepada orang-orang yang ada disekelilingnya.
Ikhwani yang dimuliakan Allah…
Perkara-perkara dakwah adalah perkara yang mulia. Kalau kita ingin melihat sedikit ke belakang,maka perkara-perkara dakwah adalah perkara yang disematkan kepada orang-orang yang dimuliakan oleh Allah,para An biya,para Khulafaurrasyidiin. Dan kalaulah kita ingin melihat siapa diri kita maka betapa tidak pantasnya kita untuk mengemban amanah dakwah ini sebab perkara Agama ini adalah perkara-perkara yang mulia.Dan ,ikhwani.Ternyata Allah memilih kita dari sekian banyak mahasiswa yang ada di unhas untuk mengemban tugas tersebut.
Ikhwani yang dimuliakan Allah…
Adakah pemain bola yang ketika ia dikontrak oleh suatu klub bola maka ia akan rela untu menjadi pemain cadangan ??? Tentulah ikhwani kita akan sepakat bahwa tidak mungkin ada hal seperti ini. Dan lain halnya ketika ada seseorang yang dikontrak dengan bayaran yang tinggi,kira – kira apa yang akan dilakukan ??? Tentulah ,ia akan mengeluarkan segenap kemampuannya untuk memberikan kontribusi positif bagi klub yang mengontraknya. Dan yang pasti ia tidak akan mungkin mau untuk menjadi pemain cadangan (penonton). Sebagaimana bola tadi ikhwan, maka seperti itu juga dengan dakwah. Ketika Allah mengontrak kita (dengan memberikan kepahaman Agama) maka sepantasnya lah kita ingin memberikan kontribusi positif dalam perjuangan Agama ini. Dan pastinya,kita tidak ingin hanya bisa menjadi penonton ketika para ikhwan dan Akhawat bercapek-capek dan berlelah-lelah dalam melakukan kegiatan-kegiatan Agama.
Dalam surah Al Insan ayat ke 29 sampai dengan 30,Allah berkalam:
29. Sesungguhnya (ayat-ayat) Ini adalah suatu peringatan, Maka barangsiapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya.
30. Dan kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali bila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Dan pastilah kita yakin akan adanya balasan Allah terhadap kontribusi kita dalam perjuangan Agama ini berupa surga Allah yang kita senantiasa berharap dapat meraihnya.
Allah juga berkalam:
30. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang Telah dijanjikan Allah kepadamu".
Ikhwani yang dimuliakan Allah…
Namun,dalam perjalanan dakwah ini tentunya sangat panjang dan berliku.Olehnya,dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi dalam menapakinya.Terkadang kita akan dihadapkan dengan sikap sesama ikhwan yang barangkali sangat membuat kita jengkel ataupun akan memberikan buruk sangka kepada ikhwan tersebut. Namun,Allah menegur kita ikhwani .Allah berkalam :
28. Dan Bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya Telah kami lalaikan dari mengingati kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
Dan Allah pun menguatkan kita dalam surah Ali Imran ayat 200
200. Hai orang-orang yang beriman, Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.
Bayangkan Ikhwan, Allah dalam ayat ini menegaskan bahwa kita harus benar-benar bersabar dalam mengemban amanah-amanah dakwah. Ini bertanda bahwa,orang –orang yang terpilih sebagai seorang da’i harus memiliki kesabaran tingkat tinggi (tentunya berbeda dengan khayalan tingkat tinggi peterpan). Artinya apa ? memang amanah dakwah, pekerjaan – pekerjaan dakwah bukanlah perkara atau pekerjaan yang disematkan atau dialamatkan untuk sembarang orang. Melainkan,ia adalah perkara atau pekerjaan yang tidak semua orang memiliki kesempatan untuk mencicipinya. Olehnya,bergembiralah ikhwani ketika amanah-amanah dakwah datang menyapa kita. Dan berikanlah terhadap Agama ini apa yang bisa kita berikan ,dan jangan lah pernah menghitung apa yang telah kita berikan terhadap agama ini.Sebab mengapa ? Sebab,ketika Allah subhanahu wa ta ‘ala tidak pernah menghitung-hitung apa yang Dia berikan kepada kita.
Seharusnya,ikhwani.
Kita lah yang mesti mengistrospeksi diri kita, siapa sebenarnya kita. Untuk apa kita diadakan oleh Allah di muka bumi ini. Dan kemana kita akan melangkah ketika kita telah meninggalkan dunia ini.
36. Maka bagi Allah-lah segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam.
37. Dan bagi-Nyalah keagungan di langit dan bumi, dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Demikian Ikhwani,
Apa yang bisa kami sampaikan.Dan kami berharap kepada Allah semoga dengan tulisan singkat ini bisa memberikan hal yang bermanfaat kepada Ikhan sekalian.
Subhanakallahumma wa bihamdika.Asyhadu Allah ilaha illa anta.Astagfiruka wa atubu ilaika.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
By ZULFAJAR MATH‘08 MIPA UNHAS
Posting Komentar